Sebagai lembaga intrakampus, himpunan
mahasiswa jurusan (HMJ) merupakan salah satu pilar penyangga paling utama dalam
membangun otmosfirkeilmuan
kampus yang lebih dinamis dan elegan. Wadah ini tidak hanya berfungsi sebagai
kontrol mahasiswa atas pelayanan akademik, tetapi berperan penting dalam
membangun kultur keilmuan kampus untuk mewujudkan
mahasiswa yang berkualitas. secara historis unit organisasi yang
menjadi perpanjangan tangan badan eksekutif mahasiswa
(BEM) ditingkat jurusan ini didirikan 8 desember 1997. Fungsi advokasi
akademik bisa maksimal apabila personil kepengurusannya
memiliki sikap amanah dan dedikasi tinggi. Keberadaan
HMJ semskin penting mengingat STAIN sebagai lembaga penndidikan tinggi agama
islam terbesar dan tertua di Sulawesi Tenggara tidak mungkin tampil sendiri dan
mencapai cita-cita idealnya. Sering terjadinya gejolak internal
kampus cukup memberi kesan negatif kepada masyarakat bahwa sekolah tinggi yang
berlabelka “islam” ini tidak mampu menjalankan fungsinya sebagai tafaqquh
fi al-din. Meski belum ada pembuktian secara ilmiah,
diduga kuat gejolak tersebut berimbas pada
menurunnya simpati rakyat. HMJ-Tarbiyah dalam Kilasan Sejarah Tahun 2006-2009 HMJ-Tarbiyah Periode 2006/2007 dipimpin oleh Hartono. Pada
periode ini personil pengurusnya didomonasi
oleh mahasiswa semester III dan V. Tidak terlibatnya mahasiswa
KESALAHAN
Setelah
menganalisis contoh jurnal di atas, kami menemukan beberapa kesalahan yang
terdapat dalam jurnal tersebut. Addapun kesalahan-kesalahn tersebut adalah
sebagai berikut:
Kesalahan
diksi pada jurnal
Terdapat
kesalahan kata yang disingkat tapi mempunyai makna atau yang sama yaitu:
-
Himpunan Mahasiswa Jurusan = HMJ
-
Badan Eksekutiv Mahasiswa = BEM
terrdapat kata yang tidak bernilai rasa yaitu berimbas
seharusnya digantikan dengan berakiibat atau berdampak
BADUNG, KOMPAS - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menargetkan
harga daging sapi akan turun menjelang bulan Ramadhan. Ini penting sebagai
salah satu mitigasi pengendalian inflasi pangan.
Inflasi pada akhir Juni sampai dengan Agustus akan mendapatkan minimal dua
pemicu sekaligus, yakni bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri, serta
kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.
"Memang kita harus bekerja keras untuk menjaga stabilitas harga pangan.
Semoga harga bisa terjaga. Dalam beberapa minggu terakhir ini, semua relatif
stabil kecuali daging sapi," kata Gita di sela-sela acara Pertemuan Puncak
Pemimpin Redaksi se-Indonesia di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat
(14/6/2013).
Oleh sebab itu, Gita melanjutkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan
Menteri Pertanian Suswono untuk meningkatkan pasokan. Saat ini, proses impor
sudah mulai berjalan untuk tipe-tipe yang tidak bisa diproduksi dalam negeri.
"Sudah mulai peningkatan pasokan. Diharapkan bisa menurunkan harga
dalam waktu dekat. Kita targetkan jelang bulan Ramadhan, harga daging sapi
sudah bisa terjadi penurunan yang cukup signifikan,"kata Gita.
Mitigasi pengendalian pasokan, menurut Gita, tidak sebatas pada daging sapi
tetapi terhadap semua produk pangan, termasuk pada komoditas yang pada
Januari-Februari lalu mengalami kenaikan harga yang tinggi. Produk itu antara
lain bawang putih, bawang merah, dan cabe rawit hijau.
Pasca Februari, menurut Gita, produk-produk tersebut
sudah turun harganya. Sementara harga produk lain seperti telur ayam, daging
ayam, kol, wartel, dan tomat, stabil. Dalam beberapa bulan ke depan, pasokannya
disebutkan akan cukup.
3 Keunggulan
Artikel tersebutmengunakan bahasa yang singkat dan jelas, serta
dilengkapi dengan alasan juga data-data yang mendukung pernyataan tersebut,
sehingga pembaca lebih mudah memahami maksud dari artikel tersebut.
4 Kesimpulan
Jika pemerintah ingin
menjaga kestabilan harga bahan pokok, maka pemerintah harus serius menajaga
pasokan brang yang tersedia serta mengawasi langsung kegiatan distribusi dan
penjualan di pasaran, agar semua berjalan dengan baik, sesuai harapan
1.1 Latar belakang BADUNG, KOMPAS - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan
menargetkan harga daging sapi akan turun menjelang bulan Ramadhan. Ini penting
sebagai salah satu mitigasi pengendalian inflasi pangan.
Inflasi pada akhir Juni sampai dengan Agustus akan mendapatkan minimal dua
pemicu sekaligus, yakni bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri, serta
kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.
"Memang kita harus bekerja keras untuk menjaga stabilitas harga pangan.
Semoga harga bisa terjaga. Dalam beberapa minggu terakhir ini, semua relatif
stabil kecuali daging sapi," kata Gita di sela-sela acara Pertemuan Puncak
Pemimpin Redaksi se-Indonesia di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat
(14/6/2013).
Oleh sebab itu, Gita melanjutkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan
Menteri Pertanian Suswono untuk meningkatkan pasokan. Saat ini, proses impor
sudah mulai berjalan untuk tipe-tipe yang tidak bisa diproduksi dalam negeri.
"Sudah mulai peningkatan pasokan. Diharapkan bisa menurunkan harga
dalam waktu dekat. Kita targetkan jelang bulan Ramadhan, harga daging sapi
sudah bisa terjadi penurunan yang cukup signifikan,"kata Gita.
Mitigasi pengendalian pasokan, menurut Gita, tidak sebatas pada daging sapi
tetapi terhadap semua produk pangan, termasuk pada komoditas yangpada
Januari-Februari lalu mengalami kenaikan harga yang tinggi. Produk itu antara
lain bawang putih, bawang merah, dan cabe rawit hijau.
Pasca Februari, menurut Gita, produk-produk tersebut sudah turun harganya.
Sementara harga produk lain seperti telur ayam, daging ayam, kol, wartel, dan
tomat, stabil. Dalam beberapa bulan ke depan, pasokannya disebutkan akan cukup.
1.2 Permasalahan
Apakah menjelang Hari Raya Idul Fitri, serta kenaikan harga bahan
bakar minyak bersubsidi akan menyebabkan harga daging menjadi meningkat ? 1.3 Tujuan
Untuk mengetahui apakah menjelang hari raya idul Fitri dan kenaikan harga
BBM menyebabkan harga daging sapi ikut meningkat.
BAB II
PEMBAHASAN
JAKARTA — Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan
mengatakan, rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak
akan memengaruhi harga sembako. Menurutnya, harga sembako serta sayur-mayur
tidak akan ada gejolak signifikan.
"Insya Allah tidak akan berpengaruh (harga sembako)," kata Gita di
Jakarta, Kamis (13/6/2013).
Gita menuturkan, dirinya baru saja
memantau harga sembako di sejumlah pasar di Indonesia. Di Solo, misalnya, semua
harga bahan pokok dan sayur-mayur stabil. Begitu juga dengan pasar di
Yogyakarta dan Jabodetabek, semua harga dan pasokan pun aman.
"Saya sudah pantau di pasar Jabodetabek, Solo, dan Jogja. Gula, garam,
jagung, bahkan kedelai, wortel, cabai rawit, cabai keriting, kol gepeng, dan
tomat semua pasokan cukup," ucapnya.
Seperti diberitakan, pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi.
Nantinya, premium akan dinaikkan Rp 2.000 dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.500 per
liter, sedangkan solar direncanakan naik Rp 1.000 dari Rp 4.500 menjadi Rp
5.500 per liter. (M Zulfikar) JAKARTA,
KOMPAS.com —
Stok sembilan bahan pokok untuk konsumsi masyarakat menjelang bulan Ramadhan diklaim
aman. Kenaikan harga drastis dijanjikan akan dicegah melalui pengawasan
distribusi. "Kami
menjamin ketahanan beras atau stok bahan pokok lainnya yang ada di Bulog bagi
kebutuhan masyarakat di bulan Ramadhan dan Lebaran aman," kata Menteri
Perdagangan Gita Wirjawan seusai menjadi keynote speaker
Rakernas Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di Universitas As-Syafi'iyah, Jati
Waringin, Bekasi, dikutip dari siaran pers-nya, Kamis (6/6/2013). Karena itu,
dia meminta masyarakat tak khawatir soal ketersediaan pasokan meskipun ada
perubahan pola konsumsi. Meski
demikian, Gita mengatakan, untuk mengantisipasi kenaikan harga akibat
pembatasan kuota impor, kementeriannya akan terus melakukan pengawasan proses
distribusi, mulai dari distributor hingga ke konsumen. "Tim kami terus
melakukan pemantauan harga bahan pokok, baik di pasar tradisional maupun pasar
modern. Ini juga kami lakukan untuk mengantisipasi agar rencana kenaikan BBM
dalam waktu dekat tidak akan memengaruhi kenaikan bahan pokok," ujar dia.
Terkait harga jengkol, Gita mengatakan sudah terjadi penurunan harga
berdasarkan pemantauan di beberapa pasar tradisional. Dia menyebutkan, di Pasar
tradisional Daya, misalnya, harga jengkol dijual Rp 30 ribu per kilogram.
Untuk menjamin kestabilan harga dan ketersediaan barang jelang Ramadhan dan
Idul Fitri, tegas Gita, pemantauan harga termasuk di pasar tradisional akan
dilakukan tiap hari. Komunikasi dengan otoritas pelabuhan untuk memprioritaskan
bongkar muat barang kebutuhan pokok juga terus dijalin.
"Kalau ketersediaan cukup, stok banyak, pedagang akan sulit
berspekulasi," kata Gita. Kalaupun ada lonjakan harga komoditas yang tak
terhindarkan, dia menegaskan kementeriannya sudah siap menggelar operasi pasar
dan pasar murah yang menggandeng para distributor.
BAB III
KESIMPULAN
Dari artikel di atas dapat disimpulkan bahwa, menjelang hari raya Idul Firi
dan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi, tidak akan berpengaruh kepada
kenaikan harga daging sapi dipasaran, karena pemerintah bekerja keras untuk
menjaga kestabilan harga pangan dengan menambah stok barang pangan.